Uncategorized

Menteri Baru, Tantangan Lama

Hari ini Kabinet Indonesia Bersatu II akan dilantik. Dan UMKM akan memiliki menteri baru, yakni Pak Syarifudin Hasan. Politikus dari Partai Demokrat ini akan menjadi panglima Kementerian Negara Koperasi & UKM selama 5 tahun mendatang. Apa akan ada perubahan signifikan dari menteri baru ini? kita memang harus bersabar menunggu statemen resmi pak menteri usai dilantik. Namun dengan mengamati struktur kabinet yang tidak berubah sama sekali dibanding kabinet sebelumnya, tampaknya kita harus mengerem harapan agar tidak melambung tinggi lalu meledak tanpa makna.

Mengapa demikian?

1. Keterbatasan budget. anggaran di kementerian koperasi jauh dibawah APBD Kabupaten Banyuwangi. itu menunjukkan betapa susahnya aparat di Kementerian Koperasi & UKM untuk bergerak.

2. Disorientasi. mohon maaf, 2 menteri sebelumnya, yang kebetulan berasal dari partai politik, tidak cukup taat pada RPJM yang dibuat. kepentingan jangka pendek dan kepentingan kelompok, telah mengkerdilkan peran Kementerian itu sendiri di mata masyarakat UMKM.

3. Program UMKM tersebar hampir di semua departemen. ini pula yang menjadikan tugas pemerintah dalam memajukan UMKM tidak maksimal. jangankan antar departemen, dalam satu departemen pun, ego antar dirjen/deputi terhadap program masing-masing ternyata sangat kuat dan tidak mudah disinergikan.

4. Gagal Koordinasi. sebenarnya ini adalah salah satu tugas utama kementerian koperasi & UKM, yakni mengorganisir pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh berbagai departemen. namun sayang hal ini tidak dilakukan dengan baik. bahkan, cenderung kementerian koperasi & UKM asyik dengan dirinya sendiri (hanya utak atik budget sendiri yang jumlahnya tidak seberapa tersebut).

5. Terlalu berorientasi ke usaha mikro. boleh dibilang hampir semua program yang diurus kementerian koperasi & UKM ditujukan kepada usaha mikro. padahal justru semestinya fokus pemberdayaan lebih baik ke usaha kecil dan menengah, yang memiliki daya ungkit signifikan terhadap ekonomi nasional. usaha mikro sudah terlalu banyak yang mengurusi, kementerian koperasi & UKM tinggal mengkoordinasikan saja.

Melihat spion/menengok ke belakang, sesekali perlu dilakukan. itulah gunanya belajar dari kesalahan. Semoga pak Menteri Syarifudin Hasan tidak mengulangi kesalahan pendahulunya, dan mampu membuat gebrakan konkret memajukan UMKM melalui program yang cerdas dan jelas.

Selamat datang pak Menteri. Dengarkan suara rakyat, dengarkan suara UMKM. Mereka akan menjadi mitra yang baik bagi suksesnya tugas pak Menteri kelak.

About bdsindonesia

Hadir dan Mengalir, untuk memajukan UMKM Indonesia melalui BDS / Business Development Services.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar

Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang tulisan baru melalui surat elektronik.